A+ | Jakarta - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, terus mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun dari surveilans berbasis RS Dinkes DKI dari bulan januari hingga 20 Juni 2024, tercatat sebanyak 343 kasus DBD dengan rincian sebagai berikut: Cipinang Melayu 78 kasus, Kebon Pala 72 kasus, Halim Perdana Kusuma 51 kasus, Makasar 75 kasus, dan Pinang Ranti 67 kasus.
Dari total kasus tersebut, tidak ada laporan kematian. Berdasarkan hasil Penyelidikan epidemiologi menunjukkan bahwa sebanyak 45 kasus terkonfirmasi positif DBD, dan 66 kasus terkonfirmasi negatif berdasarkan penyelidikan epidemiologi (PE). Sementara itu, kasus dbd tidak jelas diantaranya Non-DBD 95 Kasus dan kasus dbd yang tidak ditemukan terdapat 137 kasus.
Incidence rate atau tingkat insiden per 100.000 penduduk juga menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Cipinang Melayu mencatat incidence rate tertinggi sebesar 167,59 kasus berdasarkan data kotor dan 51,60 kasus berdasarkan data bersih. Disusul oleh Makasar dengan incidence rate sebesar 200,61 kasus (data kotor) dan 48,15 kasus (data bersih). Halim Perdana Kusuma memiliki incidence rate terendah dengan 145,57 kasus (data kotor) dan 39,96 kasus (data bersih).
Pihak Puskesmas Kecamatan Makasar telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini, termasuk penyelidikan epidemiologi yang aktif dan pemberantasan sarang nyamuk secara intensif. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Dengan angka kasus yang terus meningkat, kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menekan laju penyebaran DBD dan menjaga kesehatan lingkungan sekitar.
Sumber: FKDM Kelurahan Kebon Pala, Autentikasi: Data Surveilans berbasis RS Dinkes DKI hingga 20 Juni 2024
0 Komentar