Header Ads Widget

Header Ads

A+

6/recent/ticker-posts

AFKN Bantu 1000 Ton Ubi Jalar untuk Palestina, Upaya Terbaru Atasi Krisis Kemanusiaan


 

A+ | BEKASI - Di tengah krisis pangan dan kelaparan yang semakin mendalam di wilayah Palestina, terutama di Gaza dan kamp pengungsian, upaya bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak semakin mendesak. Salah satu inisiatif terbaru datang dari Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) yang mengumumkan peluncuran program bantuan pangan yang bertajuk "Relawan Pangan Indonesia-Palestina".

Kondisi krisis pangan di Palestina saat ini mencapai titik kritis. Berdasarkan laporan dari badan kemanusiaan internasional, lebih dari 1,8 juta orang di Gaza menghadapi ketidakstabilan pangan parah, dengan tingkat malnutrisi anak yang melonjak tinggi. Di kamp pengungsian, situasinya tidak kalah mengkhawatirkan, dengan banyak keluarga yang bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup sehari-hari.

Krisis ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk blokade yang berkepanjangan, konflik bersenjata, dan gangguan ekonomi. Menurut data dari Palang Merah Internasional, lebih dari 70% populasi di Gaza kini mengalami kekurangan pangan, dan lebih dari 30% anak-anak di wilayah tersebut menderita kekurangan gizi.


Program Bantuan AFKN: 1000 Ton Ubi Jalar untuk Palestina

Dalam menghadapi situasi tersebut, AFKN berencana meluncurkan program bantuan pangan yang signifikan. “Insya Allah, AFKN menyiapkan program bantuan pangan 1000 ton ubi jalar untuk rakyat Palestina. Kami akan luncurkan pada 9 September 2024 di Pondok Pesantren Nuu Waar Setu, Kabupaten Bekasi,” ungkap Presiden AFKN KH MZ Fadzlan R Garamatan, Selasa (3/9/2024).

Program ini merupakan hasil kerja sama antara AFKN dan Global Moeslim Charity (GMC), yang merupakan organisasi kemanusiaan global yang berfokus pada bantuan untuk wilayah krisis. “Kami akan melibatkan 800 petani di Jawa Barat, termasuk di Kuningan, Cirebon, Karawang, dan Bekasi, untuk memenuhi kebutuhan 1000 ton ubi jalar ini,” jelas Kiai Fadzlan.




Mengapa Ubi Jalar?

Pemilihan ubi jalar sebagai bahan bantuan pangan bukan tanpa alasan. Ubi jalar adalah tanaman umbi-umbian yang relatif mudah ditanam dan cepat panen, biasanya dalam waktu tiga bulan. Selain itu, ubi jalar tidak memerlukan lahan luas untuk tumbuh, menjadikannya pilihan ideal untuk skala besar dengan sumber daya yang terbatas.

“Ubi jalar akan kami panen, bersihkan, kemas dalam kardus, dan kirim ke Palestina. Dengan cara ini, kami dapat memberikan bantuan yang efektif dan efisien,” ujar Kiai Fadzlan.


Pengiriman dan Distribusi: Langkah-langkah Ke Depan

Untuk proses pengiriman, AFKN akan menggunakan kapal kemanusiaan dari Indonesia. “Kami akan menggunakan kapal kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan ke pengungsian Palestina di Yordania,” kata Kiai Fadzlan. Rencana ini melibatkan koordinasi logistik yang intensif untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan dengan tepat waktu.

Program bantuan ini memerlukan dukungan luas dari masyarakat Indonesia. Kiai Fadzlan mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini, baik melalui sumbangan, dukungan moral, maupun partisipasi langsung dalam program. “Kami berharap masyarakat Indonesia bisa turut menyukseskan aksi kemanusiaan ini. Setiap bantuan, sekecil apapun, sangat berarti bagi rakyat Palestina yang membutuhkan,” tutup Kiai Fadzlan.

Dengan peluncuran program ini, diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan bagi warga Palestina yang tengah menghadapi krisis pangan yang sangat mendalam. Ini adalah contoh nyata solidaritas internasional dan komitmen untuk membantu mereka yang membutuhkan di tengah situasi yang sulit.



Posting Komentar

0 Komentar