Header Ads Widget

Header Ads

A+

6/recent/ticker-posts

Upacara Peringatan Rapat Raksasa IKADA ke-79 di Kecamatan Makasar




A+ | Makasar, Jakarta Timur - Camat kecamatan Makasar Kota Administrasi Jakarta Timur, Kamal Alatas, menjadi Inspektur Upacara memperingati Hari Rapat Raksasa IKADA ke-79, bagi jajaran satuan kerja perangkat sekecamatan Makasar, Kamis (19/09/2024) di halaman kantor kecamatan.

Upacara diikuti seluruh jajaran pegawai di lingkungan kecamatan Makasar yang meliputi lima kelurahan yakni Makasar, Halim Perdanakusuma, Pinang Ranti, Kebon Pala dan Cipinang Melayu.

Dalam sambutan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang dibacakan Kamal Alatas selaku Inspektur Upacara, diungkapkan bahwa Peringatan Hari Rapat Raksasa Ikada ke-79 menjadi momentum untuk terus menguatkan tekad dan semangat gotong royong dalam mengoptimalkan segala potensi Kota Jakarta untuk mampu bersaing dengan kota-kota maju lainnya di dunia. 

 



"Semangat gotong-royong yang terus mengalir telah menjadi landasan untuk membangun bangsa. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa sejak awal kemerdekaan, Jakarta berperan penting dalam berbagai pergerakan dan perjuangan bangsa. Peran ini pun berkembang hingga menjadikan Jakarta sebagai ibu kota negara, pusat pemerintahan serta episentrum pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Kamal Alatas.

Diketahui, setelah disahkannya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2024, Jakarta melepaskan statusnya sebagai ibu kota negara dan bersiap menjalani peran baru menjadi Pusat Perekonomian Nasional dan Kota Global.

"Sinergi dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkannya," ucap Kamal Alatas.

 




Kedepannya, Arah Pengembangan Jakarta menuju Kota Global berfokus pada Perwujudan Jakarta sebagai Pusat Ekonomi Asia Tenggara; Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul, Produktif, dan Sejahtera; serta Penurunan emisi Gas Rumah Kaca menuju Net Zero Emission Tahun 2050.

"Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), kita memegang peran strategis dalam menghadirkan solusi inovatif untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan," ucapnya. 

 



Karena itu, komitmen, kompetensi, integritas dan profesionalisme harus ditingkatkan dalam membangun Jakarta untuk terus melaju, berkontribusi mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera.

Pemprov DKI Jakarta, kata Kamal Alatas, terutama di kecamatan Makasar memiliki tanggung jawab besar dalam melanjutkan perjuangan dalam membangun Indonesia lebih baik sehingga, setiap ASN maupun warga khususnya di Makasar harus memiliki visi yang sejalan dengan pembangunan. 

 





Sejarah Peringatan Rapat Raksasa Ikada

Setiap tanggal 19 September, bangsa Indonesia memperingati salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, yaitu Rapat Raksasa Ikada. Acara ini merupakan tonggak kebangkitan semangat rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Rapat Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) berlangsung di Lapangan Ikada, yang kini dikenal sebagai Lapangan Monas di Jakarta, dan dihadiri oleh ratusan ribu rakyat yang berkumpul dengan tujuan menyampaikan dukungan terhadap pemerintahan Republik Indonesia yang baru saja berdiri.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, situasi Indonesia masih belum sepenuhnya stabil. Belanda, yang tidak mengakui kemerdekaan Indonesia, mencoba kembali berkuasa melalui NICA (Netherlands Indies Civil Administration) dengan bantuan Sekutu. Di sisi lain, Jepang yang baru saja kalah dalam Perang Dunia II masih berada di Indonesia, dan pasukan Sekutu datang dengan alasan melucuti tentara Jepang.

Dalam suasana ketidakpastian ini, Presiden Soekarno dan para pemimpin bangsa menyadari perlunya menunjukkan kepada dunia internasional bahwa rakyat Indonesia bersatu dalam mendukung kemerdekaan yang telah diproklamasikan. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah melalui Rapat Raksasa yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat di Lapangan Ikada, Jakarta.

Rapat Raksasa Ikada tidak terjadi secara spontan. Awalnya, rapat ini diprakarsai oleh para pemuda yang berkeinginan memperlihatkan kekuatan rakyat dalam mendukung kemerdekaan. Para pemuda merencanakan rapat ini sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan dan penjagaan kemerdekaan.

Namun, menjelang pelaksanaannya, situasi menjadi tegang. Pihak Sekutu yang baru tiba di Jakarta, bersama dengan tentara Jepang, menganggap rapat tersebut sebagai ancaman terhadap stabilitas keamanan. Karena itulah, militer Jepang dan Sekutu menyiapkan strategi untuk membubarkan kerumunan jika terjadi bentrokan.

Presiden Soekarno, yang mengetahui rencana ini, memutuskan untuk mengambil langkah bijaksana. Ia tetap mengizinkan rapat berlangsung, namun memberi instruksi kepada massa agar tetap tenang dan tertib, menghindari bentrokan yang dapat merugikan perjuangan bangsa. Pesan ini tersampaikan dengan baik, dan rapat berlangsung dalam suasana damai.


Isi dan Pesan Penting Rapat Ikada



Pada 19 September 1945, ratusan ribu rakyat dari berbagai kalangan—termasuk pemuda, buruh, tani, dan pelajar—berkumpul di Lapangan Ikada. Mereka datang dengan satu tujuan, yaitu menunjukkan dukungan terhadap pemerintahan Republik Indonesia yang baru berdiri. Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, serta beberapa pemimpin nasional lainnya hadir dan memberikan pidato di hadapan massa yang memadati lapangan.

Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan pesan penting bahwa kemerdekaan Indonesia harus dijaga dan dipertahankan dengan penuh kesadaran dan disiplin. Rakyat diminta tetap tenang, tidak terprovokasi oleh kekuatan asing, dan selalu mendukung pemerintahan Indonesia. Pesan ini mendapat sambutan hangat dari massa, yang dengan tenang mendengarkan dan mengikuti arahan para pemimpin bangsa.

Meskipun pihak Sekutu dan Jepang telah bersiap-siap untuk menghadapi kerusuhan, rapat ini berlangsung aman dan tertib, tanpa ada insiden kekerasan. Hal ini menjadi bukti bahwa rakyat Indonesia mampu menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi situasi sulit, sekaligus memperlihatkan kekuatan mereka kepada dunia.



Makna dan Warisan Rapat Ikada


Rapat Raksasa Ikada menjadi salah satu peristiwa yang memperkuat legitimasi Republik Indonesia di mata dunia dan di dalam negeri. Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa semangat persatuan rakyat adalah kekuatan utama dalam mempertahankan kemerdekaan. Meski berada dalam ancaman dari kekuatan asing, rakyat tetap disiplin dan mendukung pemerintah yang sah.

Bagi generasi saat ini, Rapat Ikada menjadi simbol semangat kebersamaan, persatuan, dan perjuangan untuk mempertahankan kedaulatan bangsa. Setiap tahun, peringatan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga persatuan dan merawat kemerdekaan dengan penuh tanggung jawab.



Posting Komentar

0 Komentar