A+ | SURABAYA – Ada wartawan bagi-bagi beras, ada wartawan berbagi cerita, dan tentu saja ada wartawan berbagi tawa. Inilah keindahan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Surabaya yang dirayakan Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT).
Acara ini bukan sekadar seremoni berbalut jas dan dasi, bukan pula seminar panjang yang mengundang kantuk sebelum pembicara naik podium. Ini adalah HPN rasa rakyat, dengan semangat gotong royong ala jurnalis sejati!
Acara ini bukan sekadar seremoni berbalut jas dan dasi, bukan pula seminar panjang yang mengundang kantuk sebelum pembicara naik podium. Ini adalah HPN rasa rakyat, dengan semangat gotong royong ala jurnalis sejati!
BERAS, BUKU, DAN BALITA!
Tak ingin hanya merayakan dengan pidato penuh metafora, KJJT memilih aksi nyata. Sebanyak 300 paket beras masing-masing 5 kilogram dibagikan kepada keluarga wartawan dan warga yang memerlukan. "Kami juga akan membagikan 100 paket perlengkapan sekolah untuk anak jalanan serta 50 paket kebutuhan balita buat para ibu-ibu," ujar Ketua Umum KJJT, Ade Slamet Maulana, dengan senyum setajam headline surat kabar.
KOPI, KENANGAN, DAN KEBIJAKSANAAN
Kegiata KJJT berbagi ini, sambil berkumpul di Kafe Santorini, Jalan Ronggolawe, Surabaya. Acara bertajuk "Sambung Rasa" ini mempertemukan wartawan junior dengan para jurnalis senior legendaris. Hadir di antaranya Yousri Nur Raja Agam (PWI Jatim), Darmantoko, Rokimdakas, Pandu (eks Surabaya Post), Supriyadi (eks Memorandum), Puguh, dan Eko Gagak.
Obrolan mengalir deras bak sungai yang tak pernah kering. Para wartawan senior mengenang masa-masa ketika berita masih diketik dengan mesin tik penuh deru, saat wartawan harus mencari fakta dengan kaki yang lelah, bukan jari yang scroll-scroll, dan ketika investigasi dilakukan dengan berkeringat, bukan hanya mengandalkan bocoran WhatsApp.
POTRET BERSAMA, KENANGAN TERUKIR
Sebagai tanda penghormatan, para wartawan senior mendapat bingkisan spesial dari KJJT. Namun, bagi mereka, yang lebih berharga adalah tawa, cerita, dan semangat jurnalisme yang tak lekang oleh zaman. Acara ditutup dengan makan siang bersama dan sesi foto bersejarah, di mana wajah-wajah bahagia mendampingi piring-piring yang telah bersih dari jejak makanan.
"Selamat Hari Pers Nasional 2025! Tetaplah menulis, tetaplah kritis." ujar Ade.
0 Komentar