A+ | Kebon Pala, Makasar-Jakarta Timur — Rabu malam, langit Kebon Pala penuh cahaya. Ribuan warga turun ke jalan, membawa obor, lampu elektrik, poster Marhaban Ya Ramadan, dan tabuhan rebana. Mereka berarak dalam pawai menyambut bulan suci.
Dari anak-anak hingga orang tua, semua larut dalam kemeriahan. Lima RW ikut serta: RW 03, 05, 06, 09, dan 12. Setiap RT mengirimkan 100 peserta. Jika dihitung kasar, ada sekitar 7.000 orang turun ke jalan. Itu belum termasuk warga yang menonton di pinggir jalan. Bisa lebih dari 10.000 orang malam ini.
Tak hanya pawai, ini juga soal pengamanan
Di tengah gegap gempita, ada yang tak boleh lengah: keamanan. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Bhabinkamtibmas, Satpol PP, dan tokoh masyarakat ikut mengawal.
Obor elektrik lebih banyak digunakan. Mengurangi risiko kebakaran. Petasan tetap ada, tapi dalam batas wajar. Lalu lintas diatur agar tak macet total. Anak-anak dijaga agar tidak terpisah dari rombongan.

Obor elektrik lebih banyak digunakan. Mengurangi risiko kebakaran. Petasan tetap ada, tapi dalam batas wajar. Lalu lintas diatur agar tak macet total. Anak-anak dijaga agar tidak terpisah dari rombongan.

"Saya lihat ini lebih tertib dari tahun lalu. Warga semakin sadar soal keselamatan," kata seorang anggota FKDM yang ikut memantau.
Pawai ini bukan sekadar tradisi. Ini soal merawat kebersamaan. Ramadan belum tiba, tapi spiritnya sudah terasa.
Ramadan Kareem, Kebon Pala.
0 Komentar