Header Ads Widget

Header Ads

A+

6/recent/ticker-posts

2 WN Pakistan yang Minta Sumbangan di Masjid Akhirnya Dideportasi


A+ | Dua pria asal Pakistan itu mungkin tak pernah mengira bahwa perjalanan mereka akan berakhir di ruang tahanan imigrasi. Abdullah dan Ali Ghohar Shah, nama mereka, sempat melangkah dari satu masjid ke masjid lain di Rokan Hulu (Rohul), Riau, meminta sumbangan dengan dalih musafir. Namun, alih-alih mendapat belas kasihan, mereka justru berurusan dengan hukum.

Mereka ditangkap aparat Polres Rohul setelah warga curiga dengan gerak-gerik keduanya. Informasi yang beredar menyebutkan, bukan kali pertama mereka meminta sumbangan seperti ini. "Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada dua warga asing yang meminta sumbangan di Masjid Al Ikhwan, Desa Kepenuhan Tengah," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Mhd Jahari Sitepu.

Pihak Imigrasi kemudian turun tangan. Setelah diperiksa, terbukti mereka melanggar aturan izin tinggal di Indonesia. Maka, keputusan pun dibuat: deportasi.

Perjalanan Pulang yang Panjang


Mereka tak bisa memilih. Tiket pulang ke Pakistan sudah disiapkan. Dengan pengawalan empat petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Abdullah dan Ali Ghohar Shah diterbangkan dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ke Bandara Soekarno-Hatta, Selasa pagi.

Tapi perjalanan mereka tak selesai di Jakarta. Pukul 17.50 WIB, keduanya dipindahkan ke pesawat Emirates Airlines nomor penerbangan EK357 menuju Dubai. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan ke Karachi, Pakistan, dengan penerbangan EK0600.

Tidak ada pernyataan dari keduanya saat mereka memasuki pesawat. Mungkin pasrah. Mungkin juga masih bertanya-tanya, bagaimana takdir membawa mereka sejauh ini, hanya untuk kembali dengan tangan hampa.

Peringatan untuk Warga Asing


Jahari Sitepu tak ingin kejadian seperti ini terulang. "Kami tidak akan segan-segan mengambil tindakan terhadap WNA yang melanggar aturan. Sudah berulang kali kami melakukan pendeportasian, bahkan ada yang kami proses ke pengadilan," tegasnya.

Pesannya jelas: jangan bermain-main dengan aturan di negeri orang. Jika melanggar, siap-siap pulang dengan tiket satu arah.



Arsip Rabu 25/05/22

Posting Komentar

0 Komentar