Header Ads Widget

Header Ads

A+

6/recent/ticker-posts

Ini Profil Pemilik Anteraja


Anteraja, salah satu lini bisnis PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).


A+ | Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, industri logistik di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan seiring perkembangan industri e-commerce yang meningkatkan kebutuhan akan pengiriman barang. Salah satu perusahaan penyedia layanan logistik yang dikenal saat ini adalah Anteraja.

Anteraja adalah perusahaan jasa pengiriman yang beroperasi di Indonesia sejak 2019. Dengan layanan inovatif dan jaringan luas, perusahaan logistik ini telah menjadi pilihan banyak orang untuk kebutuhan pengiriman barang.

Sebagai bagian dari industri logistik yang berkembang pesat, Anteraja telah berhasil menarik perhatian masyarakat dengan layanan pengiriman yang andal dan inovatif.

Siapa Pemilik Anteraja?

Anteraja didirikan pada 2019 dengan nama PT Tri Adi Bersama. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), yang merupakan bagian dari Triputra Group, konglomerasi milik Theodore Permadi Rachmat, atau lebih dikenal sebagai TP Rachmat.

Triputra Group memiliki berbagai lini bisnis, termasuk agribisnis, manufaktur, pertambangan, dan perdagangan serta jasa.

Profil TP Rachmat

TP Rachmat adalah seorang pengusaha terkemuka di Indonesia dengan pengalaman panjang dalam dunia bisnis.

Setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1968, ia memulai kariernya di Astra International, perusahaan konglomerasi yang bergerak di berbagai sektor, termasuk otomotif, agribisnis, dan jasa keuangan.

Meskipun masih memiliki hubungan keluarga dengan pendiri Astra, William Soeryadjaya, ia memilih untuk memulai kariernya sebagai sales daripada langsung menempati posisi tinggi.

Selama berkarier di Astra, TP Rachmat berhasil menduduki berbagai posisi penting dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan.

Pada 1972, TP Rachmat diberikan kepercayaan untuk memimpin United Tractors, perusahaan anak dari Astra yang berfokus pada industri alat berat. Di bawah kepemimpinannya, United Tractors berkembang pesat dan menjadi salah satu pemain utama di sektor tersebut di Indonesia.

Keberhasilannya dalam mengelola bisnis ini membuat posisinya semakin diperhitungkan di Astra, hingga akhirnya pada tahun 1984, TP Rachmat resmi diangkat sebagai Direktur Utama PT Astra International Tbk.

Selama berkarier di Astra, TP Rachmat berhasil menduduki berbagai posisi penting dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan.

Setelah meninggalkan Astra, TP Rachmat mendirikan Triputra Group pada 1998 yang lambat laun membuatnya berkembang pesat hingga menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia.

Fokus bisnisnya meliputi sektor-sektor strategis yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Kehadiran Anteraja sebagai bagian dari Triputra Group menunjukkan komitmen TP Rachmat dalam mengembangkan bisnis di sektor logistik yang sedang berkembang pesat.

Pertumbuhan Bisnis

Sejak didirikan, Anteraja menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada 2020, volume pengiriman perusahaan ini mencapai rata-rata lebih dari 300.000 paket per hari, meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya transaksi e-commerce selama pandemi COVID-19, yang meningkatkan permintaan akan layanan pengiriman barang.

Pada 2021, Anteraja menargetkan pengiriman lebih dari 500.000 paket per hari. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan operasionalnya.

Sepanjang kuartal pertama 2022, Anteraja mencatat pendapatan sebesar Rp1,54 triliun, meningkat 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp936,2 miliar.

Hingga akhir Maret 2022, berdasarkan dokumen paparan publik PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), Anteraja melaporkan laba operasional sebesar Rp32,4 miliar.

Meskipun baru beroperasi selama tiga tahun, Anteraja telah menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi ASSA, berkontribusi hingga 59 persen terhadap total pendapatan perusahaan.

Pertumbuhan terbesar berasal dari layanan pengangkutan (express), yang naik 129 persen menjadi Rp899 miliar. Sementara itu, segmen bisnis lainnya juga mengalami peningkatan, kecuali layanan lelang yang pendapatannya turun dari Rp44 miliar menjadi Rp32 miliar.

Pesatnya peningkatan pendapatan Anteraja didorong oleh berbagai langkah strategis perusahaan, termasuk peluncuran layanan payment on delivery pada kuartal pertama 2020, kerja sama dengan Lazada, pengenalan layanan cold chain delivery, serta penyediaan layanan drop off.

Sementara itu, sebagai perusahaan induk, ASSA mencatat pertumbuhan pendapatan hingga Rp1,54 triliun, disertai kenaikan laba bersih menjadi Rp73 miliar.

Keterlibatan Garibaldi Thohir (Boy Thohir)

Pada April 2022, pengusaha Garibaldi Thohir, atau Boy Thohir masuk sebagai pemilik saham PT Tri Adi Bersama (Anteraja). Ia menyerap seluruh saham baru yang diterbitkan Anteraja, menjadikannya salah satu pemegang saham mayoritas di perusahaan tersebut.

Boy Thohir adalah seorang pengusaha sukses di Indonesia yang dikenal sebagai Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.

Keterlibatannya dalam Anteraja menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di sektor logistik yang memiliki prospek cerah di masa depan.

Peran Manajemen dalam Kesuksesan Anteraja

Selain peran pemilik dan investor, manajemen Anteraja juga memegang peranan penting dalam kesuksesan perusahaan.

Suyanto Tjoeng adalah CEO Anteraja yang memimpin perusahaan sejak awal berdirinya. Sebelum bergabung dengan Anteraja, Suyanto memiliki pengalaman panjang di bidang logistik dan manajemen, termasuk Direktur di Puninar Logistics dan Astra Graphia.

Di bawah kepemimpinannya, Anteraja berhasil tumbuh pesat dan menjadi salah satu pemain utama di industri logistik Indonesia.

Fokus pada inovasi teknologi dan peningkatan kualitas layanan menjadi kunci strategi yang diterapkan oleh manajemen untuk bersaing di pasar yang kompetitif.


#fortuneid

Posting Komentar

0 Komentar