Header Ads Widget

Header Ads

A+

6/recent/ticker-posts

Potret dari Jalan Kampung

 


Potret dari Jalan Kampung


—tentang jalan kampung dan potret tilang.

Kami hanya pengendara,
bersepeda motor di jalan desa,
menyusuri kampung yang berlubang dan berdebu,
tak selamanya berhelm dua, tak selalu menyalakan lampu.

Kamera itu diam-diam mengintai,
di pojok gang, di bawah pohon ketapang,
klik—kami difoto, tanpa salam, tanpa sapa,
seperti pencuri diambil wajahnya tanpa cerita.

Tuan-tuan berbaju coklat di atas mobil,
menyamar sebagai pengintai jujur
mengabadikan kami—warga biasa yang salah,
tapi tak pernah diajak bicara.

Dulu tilang manual katanya menyusahkan,
lalu datang kamera elektronik yang tak bisa tawar-menawar,
sekarang malah mobile, bisa muncul di mana saja,
di jalan kampung kami, yang belum disentuh pembangunan negara.

Kami bukan tak tahu aturan,
tapi juga ingin dimanusiakan,
ditegur bukan dibidik,
diberi tahu bukan dijebak.

Jangan biarkan marah jadi bara,
jangan sampai rakyat menjadi massa,
dan petugas menjadi korban murka
karena potret yang diambil tanpa rasa.

Negeri ini milik kita bersama,
aturan tanpa cinta adalah ancaman,
hukum tanpa nurani bisa jadi api,
yang membakar keadilan sampai mati.

Surabaya, 22042025

Posting Komentar

0 Komentar